Thursday, October 1, 2009

Muenchen : Dachau Concentration Camp

memorial siteDachau Concentration Camp, Germany

The words 'Arbeit Macht Frei' (Work Makes Free) written in the front gate of Dachau Concentration Camp, the first concentration camp that established by Nazi back then on the beginning of World War II.

It was not feel scary at all when you're visiting the place with hundreds of visitors altogether, until I watched the documentary movies (yes it was gratis) and informed how this story begun.

Started from the end of the World War I and how Nazi was won the election
(lesson learned: democracy didn't always chose the 'nice' party), and how was this anti-Semit movement leading to death of millions people during period 1933 - 1945.


It is a long story to be retold, yet intensely intriguing.


tulisannya : May the example of those who were exterminated here between 1933-1945
because they resisted Nazism help to unite the living to defence of peace and freedom
and in respect for their fellow men

'Never Again'
marked in four different language in the memorial site of Dachau concentration camp.


My friend recited 'History belongs to the winner'.

Means the winner could reshape the history, which is normally occurred in any countries in the world.
But Germany took the fact that even the democracy had chosen the dictator, they also learned from history that it should never happened again.

Waktu kita di Muenchen, ada dua pilihan : satu, pergi ke Salzburg (kotanya Mozart) dimana disana bisa ngeliat kota-kota tua ala Eropa.

Atau pilihan kedua, Dachau, salahsatu kamp konsentrasi pertama yang didirikan Nazi pada jaman diktator Hitler berkuasa.

Karena udah bosen liat kota-kota tua, akhirnya aku lebih milih Dachau.
Dan pengen tau juga tentang sejarahnya kenapa ini dan itu terjadi.

Sebelumnya, aku udah riset kecil-kecilan dengan bantuan tante Wikipedia dan om Google untuk cerita tentang kamp konsentrasi, dan juga ngobrol sama beberapa orang yang udah pernah ke Dachau sebelumnya.


Tips dari mereka : pulang dari Dachau, harus dilanjutkan sama kegiatan yang entertaining. Supaya gak frustrated dan kepikiran udahnya.

It was a good advice indeed.

gas chamberini dia salahsatu kamar gas (chamber room)
yang dipake untuk ngebunuh tahanan secara massal,
sebelum dimasukkin kesini tahanan mesti dicukur dulu rambutnya dan disuru telanjang

gross krematoriumgambar mayat orang-orang yang ditumpuk
karena krematorium udah gak cukup lagi menampung orang yang mati

Kamp konsentrasi Dachau memang pertamanya dibuat untuk tujuan tempat kerja orang-orang pengangguran, pengemis, debil (sebelum akhirnya jadi tempat 'pembuangan' orang Yahudi) dimana mereka suruh bangun jalan, infrastruktur, dan peralatan perang Jerman- yang waktu itu memang lagi perang dunia kedua.

Disini ada audioguide yang bisa dipinjem, untuk tau keterangan tentang arti masing-masing tempat yang kita lewatin.
Pas kita kesana juga ada semacam pameran visualnya, bisa lihat dokumentasi yang berhubungan dengan peristiwa Nazi, sejarah terbentuknya kamp konsentrasi, perang dunia pertama dan kedua.


Juga ada memorabilia yang berhubungan dengan kamp konsentrasinya; baju tahanan, alat bekas percobaan yang dilakukan tenaga medis Jerman ke para tahanan.


Banyak juga visual guide yang cerita gimana perlakukan tentara atau bahkan dokter-dokter Nazi yang memperlakukan tahanan secara gak manusiawi.
Tahanan yang mencoba melarikan diri biasanya ditembak mati ditempat.
Tahanan yang 'nakal' mencoba melawan juga dihukum berat supaya jadi 'contoh' buat tahanan laen supaya nurut sama tentara Nazi.
Juga banyak tahanan yang stres di tempat ini karena beban kerja mereka yang gak manusiawi juga situasi tempat tahanan yang mirip kandang binatang, akhirnya mereka mencoba bunuh diri dengan cara menabrak pagar penjagaan yang emang dialiri listrik.

Kita ke Dachau ini udah dateng pagi banget, tapi masih aja enggak sempet ngeliat semua bagiannya. Sampe akhirnya pas lagi liat gambar-gambar di pamerannya, tiba-tiba udah dikasi tau sama satpamnya kalau mereka mau tutup.


Gak kerasa banget.

Abis seru banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari sejarah Jerman dan kamp konsentrasi ini.
Baik dari segi historikalnya juga dampak sosialnya ke kehidupan Jerman sekarang.

Pas balik ke Muenchen lagi,
Rathaus (=gedung walikota) yang kalo siang warnanya polos sekarang tiba-tiba jadi warna warni kena permainan cahaya lampu.

Waktu itu masih Oktoberfest juga, jadi rame banget banyak orang di jalan.
Lumayan untuk bikin gak kepikiran soal jutaan orang yang mati di kamp konsentrasi.

rathausRathaus warna-warni banyak lampunya

Info harga: Tiket XXL dari Munich ke Dachau ~ 11.80 €

keywords : Dachau KZ, Munich, Muencheh, Germany, Bavaria, Oktoberfest, Eurotrip, Europe, backpacking, backpacker

No comments:

Your Fonts - Font Generator