Wednesday, April 16, 2014

Citadel and Roman theather .: Amman :. day 2

Hari kedua di Amman kita pergi ke Citadel dan Roman theather.

Kita = gw, temen asal Indonesia dan satu cowo asal Irak yang kenalan di Amman, namanya Ahmed.

Ahmed yang bakal traveling sekitar 2-3 minggu juga di Jordan tanpa fixed plan dan bilang pengen jalan bareng kita.
Dia pernah sekolah di Eropa timur, jadi selaen bisa bahasa Arab (bahasa ibunya), bahasa Inggrisnya tergolong bagus dan bisa bahasa Rusia juga. Di hari pertama kita kenalan sepertinya sih orangnya baek dan cocok buat jalan bareng (pada akhirnya kita traveling bareng bertiga selama 2 minggu berikutnya : )

Citadel ini letaknya di bagian berbukitnya kota Amman jadi harus jalan kaki dulu sekitar 20 menit cuman lumayan nanjak lanskapnya (bisa naek taksi juga kalo males jalan).
Sementara kita musti bayar 2 Jod untuk tiket masuk Citadel, Ahmed sebagai warga negara bangsa Arab cukup bayar 0.3 Jod (!!!)
Ini perbedaan yang belum terlalu signifikan, later on kebanyakan tempat wisata emang ngasi harga lebih murah untuk warganegara Arab dibanding turis biasa. Yang paling bikin keki adalah pas kita masuk Petra mesti bayar 50 Jod (800k IDR) meanwhile dia cukup 1 Jod saja.

FYI, 1 Jordanian dinar ampir sama kursnya kaya Euro, yaitu sekitar 16rb rupiah.

Anyway, Citadel ini tadinya merupakan pusat kotanya Amman di masa lampau. Karena dulunya daerah ini termasuk jajahan Romawi maka kebanyakan bangunan peninggalan yang ada bercirikan struktur bangunan Romawi. Contohnya kolum-kolum tinggi seperti yang ada di Pantheon Roma.

Dalam perjalanan ke Yordania kali ini, gw juga memulai Shinta & Rama project.

Jadi sebenernya proyek ini unofficially dimulai tahun 2009, waktu gw dan temen Eurotrip sambil pake CS.
Kita bawa beberapa wayang golek mini versi Shinta dan Rama, lalu kita kasi ke host yang udah menyediakan tempatnya buat kita.

Saat ini Shinta dan Rama udah 'tersebar' di Paris, Granada, Lisabon, Wadi Musa, Irak dst.

Tapi Shinta & Rama yang gw mulai pada saat di Yordania ini, lebih ke dokumentasi perjalanan sekaligus mengenalkan kultur lokal tempat gw berasal.
Misalnya, dengan wayang golek ini tentu orang bertanya-tanya tentang asalnya dan dari situ gw bisa cerita sedikit tentang daerah kelahiran gw.

Selaen itu juga, biasanya kalo berwisata gw agak malu untuk berfoto narsis : )
Bukannya apa-apa... karena sering jalan sendiri, rasanya aneh aja buat gw buat selfie (walaupun selfie udah ngetrend sekarang jadi sah-sah aja).
Jadi dengan Shinta & Rama sebagai model, kayanya lebih banyak keuntungan (at least buat orang laen) pada saat liat gambar-gambar yang gw hasilkan selama dalam perjalanan.

Well here are some examples :

Shinta at Citadel, Amman
Shinta enjoyed the city view from Citadel
She also made it to Roman theater in Jerash, on the north of Amman
(on courtesy of Ronico's)

While Rama tried to spot her from Mount Nebo
(on courtesy of Ronico's)

Unfortunately they didn't make it to Dead sea
(they couldn't swim, although it's very unlikely people get drown here)
But at least she made it to Petra
.... and had a good encounter with Sphinx
(on courtesy of Ronico's)



Kembali ke Amman downtown, hari ini kita rencananya mau masuk Roman theater.
Tapi pas nyampe sana ternyata udah mau tutup buat turis (tiket masuknya 1 Jod) dan stelah agak kecewa, jadinya kita hang around aja sekitaran situ.

Taunya Roman theater dipake buat acara kung fu apaan gitu, jadinya orang lokal boleh masuk gratis.
Akhirnya menyamarlah kita sebagai orang lokal... hehehe... dan berhasil masuk gratis, plus nonton acara pertunjukkan kung fu yang dibawakan oleh perserikatan negara-negara Timur Tengah.

Roman column at Amman
 
Roman theater used for Kung Fu championship



2 comments:

Zukri said...

wah ide yang menarik memberi oleh2 ke tuan rumah..

salam kenal ya

blogku:zoera-tourtravel.blogspot.com

MD said...

thanks uda mampir yak....

yup so far semua org yang aq kasi Shinta/Rama selalu appreciated it a lot.

skalian jg pamer kebudayaan lokal yg qta punya. Indonesia has so much to be proud of ;)

Your Fonts - Font Generator